Iki loh, Angkatan ACTA DIORNA ?

Aku yakin sekali, jangan pernah kau nilai seseorang lewat penampilannya. Satu-satunya yang terpenting adalah apa yang ada dalam dirinya.
Nick, Backstreet boys

Kawan, masih ingatkah kau saat kita pertama kali bertemu ? Kita hanya bertegur seadanya. Bahkan kadang kita tak saling tersenyum saat berjumpa. Aku tahu, bukannya kau sombong. Aku tahu, itu karena pada saat itu kita mengalami fase awal dalam sebuah pertemanan.
Kawan, hari demi hari telah kita lewati. Hei, aku sudah dapat melihat candamu yang kocak ! Lihat, kita semua tertawa tanpa batas.
Dan ketika kita merasa tegang dalam satu ruangan yang pengap, kita saling mengangguk. Kita bawa kesejukan dengan senyum dan canda.

Kawan, ingatkah kau ketika kita berada dalam perjalanan yang cukup panjang dan terjal ? Kita hanya tertawa saja saat itu. Rasanya dunia ini penuh warna dengan gelak tawamu. Sekali lagi, kita tertawa bersama. Dan kita semakin dekat.
Aku masih ingat, ketika kita berbaring bersama, melepaskan penat yang menghimpit. Mencoba menikmati ketegangan dengan kesenangan.

Kawan, aku tahu, kita semua tahu. Bahwa kita semua berbeda satu sama lain. Amat sangat berbeda. Tapi aku tahu apa persamaan kita. Kita semua sama-sama membutuhkan teman untuk berbagi.
Kawan, sempat aku malu ketika melihatmu begitu ‘berbeda’ di mataku. Tenyata kau tidak seperti yang aku bayangkan. Kau jauh lebih baik dari itu.

Kawan, masih ingatkah kau ketika kita berkumpul dalam ruangan gelap ? Meski tersamar cahaya lilin, aku masih dapat melihat benderang di kedalaman matamu. Saat itu kita berbagi. Saat itu kita mencoba saling memahami.
Kawan, masa itu adalah masa yang paling indah. Apalagi ketika kita bergandengan tangan mengelilingi hangatnya api di tengah dinginnya malam. Aku masih ingat ketika kita bernyanyi bersama. Melagukan segenap rasa yang membuncah.

Tapi kawan, aku tersadar bahwa begitu banyak hal yang belum aku ketahui tentangmu. Hei, apakah aku boleh ‘menyelamimu’ lebih jauh ? Aku yakin, kita memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama lagi...


-Silviyanti Nur Indah Sari-


Surabaya, 11 November 2007